Contoh Cerpen Cinta Tanah Air - Indonesia adalah tanah kelahiran kita yang patut dicintai dan bagaimanapun keadaan negara kita, seperti yang terkandung dalam Cerpen Cinta
yang ada di bawah ini, dalam menghadapi sebuah keadaan dalam waktu kita
dijajah oleh bangsa lain yang mau menghabiskan kekayaan Sumber daya
alam yang dimiliki indonesia ini. berikut cerpen cinta tanah air. Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek
cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya
fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan
novel.
Saya melangkahkan kaki ke sebuah tempat yaitu Anand Krishna Centre di tengah hiruk pikuk jalan Sunset Road yang penuh dengan modernisasi,sebuah pengalaman hidup karena telah mengikuti pembekalan dari Jurnalistik SHINDU belum lama ini.
Tampak
berbagai macam patung Dewa,arca Budha,patung Bunda Maria dan hiasan
lampion. Sebenarnya tempat apakah ini? Sebuah perasaan berkecamuk dalam
diri,sepertinya pergi ke sebuah tempat dengan nuansa perdamaian yang
menerima segala perbedaan.
“Rima
mengapa kamu diam saja di pintu? Yuk masuk, kita lihat apa yang ada di
dalam”,ajak Bli Wayan Suardi pemimpin tim berkunjung siang ini.
“Oh,
‘Nggih Bli. Ini Rima lagi lihat-lihat. Tempatnya bagus,bersih dan
tenang. Baru melihat dari luar saja sudah membuat hati Rima tentram
Bli!” jawab saya penuh semangat.
Segera
saya memasuki tempat indah ini. Wah, tempat yang sungguh luar biasa.
Terdapat patung,arca,gambar tokoh-tokoh dari penjuru agama dan lambang
dari semua agama di dinding. Dari agama Hindu,Islam,Nasrani,Budha,dan
agama yang dianut di negeri Yahudi. Semuanya tertempel di dinding tepi
altar dengan tampak belakang sebuah kain berwarna ganda, bendera kita
Sang Merah Putih. Begitu melihatnya sungguh merasa bersemangat teringat
cerita Sejarah yang diceritakan guru minggu lalu.
“Yu,kamu membawa brosur? Boleh saya lihat?” tanya saya pada salah satu peserta.
“Oh ya kak Rima, ini ada penjelasan dari panitianya juga”,ujarnya penuh senyum.
Rupanya
ini adalah tempat untuk membangkitkan rasa nasionalisme,memupuk rasa
persatuan,cinta kasih,menghargai perbedaan agama,memperdalam agama dan
kepercayaan masing-masing insan,sekaligus terapi penyembuhan untuk
menyelaraskan jiwa dengan alam semesta, sehingga dapat mengembangkan
potensi dalam diri yang terpendam. Sungguh hal yang membuat diri saya
heran sekaligus takjub,hal yang jarang sekali terdengar di negeri ini.
“
Seandainya semua generasi muda Indonesia, kalangan pemimpin yang
sewenang-wenang pergi ke tempat ini maka Indonesia akan benar-benar
bangkit! Ya, jika ada 100 tempat serupa kemudian semua mendapat
pelatihan jadi negeri kita pasti damai”,bisik saya pelan.
“ Ada apa kak? Bicara sama siapa?” tanya Ayu yang duduk di sampingku. Saya hanya menggeleng sambil tersenyum penuh arti.
“Salam Indonesia!”seru Mbak Debby yang menjadi instruktur di AKC ini dengan semangat.
“Loh
teman-teman kok diam? Kalau saya dan kawan-kawan disini mengucapkan
Salam Indonesia jawab dengan salam yang sama,karena kita semua adalah
orang Indonesia”,tambahnya lagi.
“Salam Indonesia!”
“Salam Indonesia!” jawab kami kompak.
Mbak
Debby menjelaskan mengenai tempat ini yang sempat saya baca di brosur.
Ternyata tempat ini boleh dikunjungi oleh siapa saja,tidak memandang
latar belakang baik agama, suku maupun ras yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal yang terkadang sukar diterima oleh beberapa kalangan di
Indonesia sekarang.
“Baik teman-teman disini apakah ada pertanyaan mengenai tempat ini?”tanya Mbak Debby.
Tak urung lagi saya pun segera mengangkat tangan,
“Om
Swastyastu, perkenalkan saya Rima. Ada yang ingin saya tanyakan
mengenai patung,arca dan gambar dari seluruh kalangan agama ini
maksudnya apa? Terimakasih atas penjelasannya, Om Santih,Santih,Santih
Om ”
“Om
Swastyastu, baiklah Rima, mungkin saya dapat sedikit terangkan bahwa
patung,arca,gambar dan lambang suci tiap agama disini berarti untuk
mengingatkan bahwa kita makhluk ciptaan Tuhan dan mempunyai derajat sama
di mata Beliau. Menghormati simbol-simbol. Contohnya dari patung Dewi
Saraswati yang melambangkan ilmu pengetahuan,jadi kita dapat belajar
terus menerus selagi masanya. Gambar itu adalah beberapa dari pemuka
agama atau guru besar. Ada Yesus Kristus,Sidharta Gautama,Sai Baba dan
yang lain. Semua perbedaan sungguh indah apabila tumbuh dalam satu
harmoni bukan? Dunia sungguh damai bila hal itu dapat diwujudkan,sebagai
generasi muda wajiblah mengamalkan rasa cinta agama,cinta tanah
air,cinta sesama,cinta alam semesta”, kata Mbak Debby panjang lebar.
Panitia
memberi pengarahan bahwa kita akan pergi ke sebuah tempat yang bernama
Secret Garden,sesuai tempatnya yang artinya rahasia. Konon akan mendapat
bisikan hingga relung jiwa. Kemudian kami semua disuruh berdiri
menghadap altar dengan bendera kebangsaan.
“Mari
berdiri sambil menghormat ke bendera, karena hari ini kita merayakan
Hari Kebangkitan Nasional. Mari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya untuk memperingatinya. Tapi harus kompak penuh semangat.”
“ Baik!!!” sahut kami dengan lantang.
Indonesia Tanah Airku, tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku hiduplah negeriku, bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya,bangunlah badannya untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya merdeka merdeka, tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka merdeka hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya merdeka merdeka, tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka-merdeka
HIDUPLAH INDONESIA RAYA
Lagu
yang sungguh luar biasa, teringat dengan cerita perjuangan pahlawan
hingga mengorbankan nyawa. Lagu perjuangan yang mungkin saja bukan salah
satu lagu favorit remaja,bukan lagu anak band yang sedang menjadi
trend. Setidaknya detik ini saya belajar. Belajar untuk menghargai jasa
pahlawan kita, meskipun dengan cara berdiri 1 jam untuk upacara setiap
Senin,menghapal Pembukaan UUD Negara RI 1945 yang belum juga saya
kuasai, bahkan berbagai cara sederhana yang dapat kita lakukan sebagai
anak bangsa.
SECRET GARDEN
“Wah
, bagus tempatnya Bli Wayan! Maklum saya dari desa baru pertama kali ke
kota sikapnya kampungan begini. Untung saja ikut acara ini, benar-benar
pengalaman yang bermanfaat untuk saya, Bli!” ajak saya sambil tertawa.
Sedangkan Bli Wayan tersenyum mengamati tingkah laku saya layaknya anak
kecil mendapat sebatang permen.
Sebelum
masuk harus membunyikan bel seperti kuil di India. Taman itu cukup luas
dikelilingi tanaman dan gemericik air kolam ditambah lagi lonceng angin
yang berbunyi saat angin berhembus. Kami melepaskan alas kaki dan duduk
beralas tikar bambu.
Terlihat
sebuah pratima Dewi Durgha bertangan sepuluh yang menginjak kerbau
melambangkan mengalahkan sifat keraksasaan/hewani dan memunculkan sifat
manusiawi dalam diri manusia. Ada kutipan dari berbagai kitab suci
seluruh agama di dunia. Menginginkan hal sama yaitu perdamaian namun
bahasanya saja berbeda.
Mbak Putu memberi pengarahan untuk menegakkan badan sambil menenangkan diri, untuk bermeditasi.
Gemericik
air kolam, suara lonceng angin dan angin berhembus sepoi menambah
khusuknya meditasi. Rasa lelah bahkan berbagai masalah lenyap dengan
sejuknya hati. Tapi sepertinya saya mendapat bisikan rahasia dari alam
semesta bahwa saya bersama seluruh generasi muda, harus mulai bergerak
untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Mengajegkan Bali. Memperbaiki
jiwa-jiwa yang telah tertarik ke dalam pusaran globalisasi. Menghapus
citra Indonesia yang sarat dengan terorisme, pertengkaran, kemudian
meningkatkan kedisplinan dan menghargai antar sesama dan agama.
Usai
meditasi dan keluarnya kami dari Secret Garden adalah akhir perjalanan
seseorang dari pedalaman seperti saya. Namun perjalanan sesungguhnya
baru saja dimulai ditandai dengan lajunya bus menuju tempat nan jauh di
sana. Mungkin ini adalah sebuah mimpi,esok akan terbangun untuk
melakukan sesuatu untuk Indonesia ini, mewujudkan rasa nasionalisme dari
hati sanubari. Untuk Bali,Indonesia dan Bumi ini, sungguh saya akan
datang lagi …
Atau Mau yang lebih Lengkap klik link ini Kumpulan Contoh Cerpen Persahabatan, Cinta dan Lucu
link: http://lanalana.wordpress.com/2008/09/09/bangkitlah-indonesiaku-bangkitlah-jiwaku/
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog sederhana ini, Tidak ada salahnya untuk memberikan komentar untuk kemajuan blog ini.
Catatan komentar yang tidak ditampilkan :
1. Komentar SPAM
2. Komentar tidak bermutu / tidak nyambung.
3. Memasukan Link ke dalam kotak komentar blog.